BAGAIMANA PERAN AGAMA DALAM KELUARGA
Disusun Oleh:
Mahasiswa Universitas Negeri Malang
Mahasiswa Universitas Negeri Malang
1.
Ainul
Bariroh (150141601967)
2.
Anggia Putri Farucha
(150141603991)
3.
Binti Isti’towatul isti’aroh (150141604912)
4.
Melati Putri Hazlizah (150141607478)
5.
Catur Setya (150141604986)
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses belajar
mengajar yang dapat kita lakukan dimana saja dan juga kapan saja, pendidikan
bisa kita lakukan di sekolah, di masyarakat dan yang paling utama adalah di
lingkungan keluaraga. Keluarga merupakan tempat belajar di luar sekolah yang
termasuk ke dalam pendidikan internal, darai keluarga kita mendapatkan
pendidikan yang pertama.
Keluarga merupakan perkumpulan orang-orang
yang saling mengasihi, menjaga, dan juga menyayangi.Dan mereka saling
berinteraksi serta memiliki hubungan darah antara satu dengan yang lainnya.Keluarga
menurut Duvall dan Logan, 1986
merupakan sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang
bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Setiap anggota keluarga memiliki tanggung jawab dan kewajiban masing-masing
serta memiliki ciri khas masing-masing.
Dalam keluarga terdapat fungsi-fungsi
diantaranya mengenai fungsi rohani/agama dalam suatu keluarga pasti memiliki
suatu ajaran agama contohnya saja agama islam, Kristen, Hindu, maupun agama
Budha dan lain sebagainya. Setiap agama memiliki norma masing-masing yang harus
di patuhi oleh para penganutnya. Dan keluarga merupakan tempat pertama yang
akan mengenalkan dan juga mengajarakan agama yang mereka anut kepada para
anggotanya. Dari situ akan terlihat tugas-tugas dari setiap anggota keluarga
mulai dari ayah, ibu dan juga anak, yang di antara mereka saling berkaitan, di
dalam keluarga akan terbentuk rasa saling meiliki antara satu dengan yang
lainnya. Setiapa keluarga juga memiliki ciri khas masing-masing yang belum
tentu di miliki oleh keluarga yang lainnya.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa definisi keluarga dalam hal agama ?
2. Apa peran agama dalam keluarga ?
3. Bagaimanacara mengaplikasikan agama dalam keluarga?
C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi, konsep dan hakikat agama dalam keluarga.
2. Untuk mengetahui peran agama dalam keluarga
3. Untuk mengetahiu keluarga dalam merancang pendidikan agama untuk
anggotanya.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Agama
Kata “agama” berasal dari bahasa Sansekerta
āgama yang berarti “tradisi”.
Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari
bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti
“mengikat kembali”. Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya
kepada Tuhan.Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, agama
adalah sebuah sistem yang mengatur keimanan atau kepercayaan dan peribadahan
terhadap Tuhan serta kaidah yang berkaitan dengan lingkungan dan pergaulan
manusia. Agama bersumber dari bahasa sansekerta yang maknanya “Tradisi”
(Abdurrohman, 2016).Pengertian Agama menurut Antropolog Edward Burnett Tylor
(1832-1917) mendefinisikan agama sebagai kepercayaan makhluk gaib dan
menyatakan bahwa keyakinan ini berasal sebagai penjelasan kepada dunia.
Kepercayaan pada makhluk gaib tumbuh dari upaya untuk menjelaskan kehidupan dan
kematian. Orang-orang primitif yang menggunakan mimpi manusia di mana roh-roh
tampaknya muncul sebagai indikasi bahwa pikiran manusia bisa ada independen dari
tubuh (Hetty, 2015).
Sedangkan
menurut Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu
yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang
suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus
meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang
sempurna kesuciannya. Dan menurut Bahrun Rangkuti, seorang muslim cendekiawan sekaligus seorang
linguis, mengatakan bahwa definisi dan pengertian agama berasal dari bahasa
Sansekerta; a-ga-ma. A (panjang) artinya adalah cara, jalan, The Way, dan gama
adalah bahasa Indo Germania; bahasa Inggris Togo artinya jalan, cara-cara
berjalan, cara-cara sampai kepada keridhaan kepada Tuhan.Agama merupakan sebuah koleksi terorganisir dari sebuah keyakinan,
pandangan dunia dan sistem budaya yang
menghubungkan orang-orang dengan tatanan/urutan kehidupan (Aris, 2015).
a.
Agama Islam
Kata Islam berasal dari bahasa Arab
diangkat dari asal kata “salima” yang berarti selamat sentosa. Dari asal
kata itu dibentuk kata “aslama” yang artinya tunduk patuh, taat dan
memelihara diri (Ustman, 2014).
Agama Islamadalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, baik dalam hal
‘aqidah, syari’at, ibadah, muamalah dan lainnya. Allah Allah Azza wa Jalla
menyuruh manusia untuk menghadap dan masuk ke agama fitrah. Allah Allah Azza wa
Jalla berfirman. “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam);
(sesuai) fitrah Allah yang Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu.
Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui” (Sri, 2009).
b.
Agama Kristen
Keluarga manusia dibentuk oleh Tuhan
dengan mengikut citra Allah, dan dipertanggung jawabkan serta dikembangkan
menurut citra Allah, dan menjadi bait yang kudus(Kejadian 2:7,18). Keluarga pertama didunia ini dibentuk oleh Allah
sendiri yakni keluarga Adam dan Hawa (Kejadian
1:27-29).Keluarga menurut KBBI adalah ibu dan bapak beserta anak-anaknya,
seisi rumah.
Agama Kristen dapat
diartikan sebagai hubungan pribadi antara orang-orang percaya dengan Allah
dalam Yesus Kristus. Hubungan ini adalah hubungan ketaatan, loyalitas, kepada
Yesus Kristus dan menjadi pokok utama iman dan kepercayaan yang menuntun kepada
ikatan persekutuan dengan segala orang percaya di segala tempat dan segala abad
(Ary, 2013).
1.
Dalam Konteks Perjanjian Lama
Dalam bahasa Ibrani tidak ada kata khusus yang
bisa diterjemahkan langsung sebagai
"keluarga" dalam arti yang kita kenal sekarang. Kata yang
dipakai dalam bahasa Ibrani adalah
mispaha, tetapi mempunyai konotasi yang lebih luas dari pada keluarga (kaum), karena yang
termasuk dalam anggota kaum ini
kadang-kadang lebih dari satu bahkan tiga generasi keluarga sekaligus.
Kata Ibrani yang mempunyai arti yang lebih dekat dengan keluarga sebagai
unit terkecil adalah bayit (arti
harafiahnya= rumah), yaitu rumah dan penghuni
yang menempatinya, atau istilah yang kita lebih kenal adalah "rumah
tangga" (Yos 7:16-18).
2.
Dalam Konteks Perjanjian Baru
Kata yang
paling umum dipakai untuk "keluarga" dalam PB adalah: oikos, oikia
(rumah), artinya rumah tangga, tapi juga diartikan sebagai umat. Kata Yunani
lain yang dipakai adalah patria, tetapi dipakai lebih banyak untuk menekankan tentang asal-usul keluarga
(keturunan).
Pendidikan agama Kristen adalah pendidikan yang berisikan tentang
ajaran iman kristiani.Maksudnya ajaran yang menekankan
pada moral dan mental serta rohani seseorang, penekanan pendidikan mengarah
pada tiga aspek pendidikan yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
terjadi pada proses belajar mengajar secara sistematis.
Sedangkan definisi dari pendidikan agama Kristen dalam lingkup
keluarga itu sendiri adalah suatu usaha untuk membimbing setiap pribadi
bertumbuh sesuai dengan dasar Kristen melalui cara – cara mengajar yang cocok
agar mengetahui dan mengalami maksud serta rencana Allah dalam kehidupan
berkeluarga(Roma 8:28).
2.Peran Agama
dalam Keluarga
a.
Agama Islam
Tujuan utama dalam pendidikan Islam adalah agar manusia memiliki
gambaran tentang Islam yang jelas, utuh dan menyeluruh.Interaksi di dalam diri
manusia memberi pengaruh kepada penampilan, sikap, tingkah laku dan amalnya
sehingga menghasilkan akhlaq yang baik. Akhlaq ini perlu dan harus dilatih
melalui latihan membaca dan mengkaji Al Qur’an, sholat malam, shoum (puasa)
sunnah, selalu bersilaturahim dengan keluarga dan masyarakat. Semakin sering ia
melakukan latihan,maka semakin banyak amalnya dan semakin mudah ia melakukan
kebajikan. Selain itu latihan akan menghantarkan dirinya memiliki kebiasaan
yang akhirnya menjadi gaya hidup sehari-hari.
Keluarga menduduki posisi terpenting di antara lembaga-lembaga
sosial yang memiliki perhatian terhadap pendidikan anak.Biasanya dalam keluarga
ditanamkan nilai-nilai agama untuk membentuk perilaku anak. Oleh karena itu,
pendidikan agama dalam keluarga sangat diperlukan untuk mengetahui
batasan-batasan baik dan buruk dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan agama
diharapkan akan mendorong setiap manusia untuk mengerjakan sesuatu dengan suara
hatinya. Mengingat pentingnya pendidikan keluarga dalam membangun sumber daya
manusia (SDM) yang berakhlak dan bermoral,
maka perlunya pemahaman tentang pendidikan yang tepat.
Peran Keluarga adalah:
Ø Merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama karena dalam
keluargalah manusia dilahirkan,
berkembang dan menjadi dewasa. Pendidikan di dalam keluarga sangat
mempengaruhi tumbuh dan terbentuknya watak, budi pekerti dan kepribadian
tiap-tiap manusia.
Ø Ibarat sekolah pertama dimasuki anak sebagai pusat untuk menumbuh
kembangkan kebiasaan (tabiat), mencari pengetahuan dan pengalaman.
Ø Perantara untuk membangun kesempurnaan akal anak dan kedua orang
tuanya yang bertanggung jawab untuk mengarahkan serta membangundan
mengembangkan kecerdasan berpikir anak. Semua sikap, perilaku dan perbuatan
kedua orang tua selalu menjadi perhatian anak-anak.
Fungsi-fungsi utama keluarga yaitu:
Ø Menjaga fitrah anak yang luhur dan suci.
Ø Meluruskan fitrahnya dan membangkitkan serta mengembangkan
bakat
kemampuan positifnya.
kemampuan positifnya.
Ø Menciptakan lingkungan yang aman dan tenang dan mengasuhnya di
lingkungan
yang penuh kasih sayang, lemah lembut dan saling mencintai. Dengan demikian
anak tersebut memiliki kepribadiannormal yang mampu melaksanakan kewajiban
dan berguna di masyarakat.
yang penuh kasih sayang, lemah lembut dan saling mencintai. Dengan demikian
anak tersebut memiliki kepribadiannormal yang mampu melaksanakan kewajiban
dan berguna di masyarakat.
Ø Memberikan informasi tentang pendidikan dan kebudayaan masyarakat,
bahasa,
adat istiadat dan norma-norma sosial agar anak dapat mempersiapkan kehidupan
sosialnya dalam masyarakat. Untuk itu keluarga perlu :
adat istiadat dan norma-norma sosial agar anak dapat mempersiapkan kehidupan
sosialnya dalam masyarakat. Untuk itu keluarga perlu :
·
Memupuk bakat
dan kemampuan anak dalam mencapai perkembangan yang baik.
·
Menyediakan
lingkungan yang efektif dan kesempatan untuk menumbuhkan kecerdasan emosional,
tingkah laku, sosial kemasyarakatan dan kecerdasan intelegensi.
·
Memberikan
kenyamanan dan ketenangan, serta mampu memahami gerakan, isyarat, dan kebutuhan
anak,
·
Memberikan
jawaban yang tepat atas pertanyaanpertanyaan anak pada waktu yang tepat.
·
Menumbuhkan
kepekaan kesadaran bermasyarakat pada anak yang merupakan salah satu unsur
kejiwaan, seperti nurani. Kepekaan kesadaran masyarakat itu terus tumbuh di
dalamjiwa anak dalam kedisiplinan keluarga
b.
Agama Kristen
1. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan
berkeluarga yang bermakna, damai dan bermartabat.
2.
Internalisasi
agama dalam kehidupan berkeluarga menjadi sebuah keniscayaan pada setiap
pribadi anggota keluarga.
3.
Meningkatkan
potensi spiritual sehingga bisa menjadi media penginjilan.
4.
Membentuk
pribadi anggota keluarga agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan dan beraklak mulia.
5.
Membimbing dan
mengarahkan setiap anggota keluarga untuk memiliki kesadaran dalam tingkat
kedewasaan dan kematangan yang dimiliki serta dapat ditunjukkan dalam berbagai
hal, baik moralitas maupun mental spiritualnya.
6.
Sebagai proses
dari pengajaran firman Tuhan, yang memimpin keluarga menjadi pelaku dalam
kehidupan sehari – hari sesuai dengan nilai – nilai utama dari firman Tuhan. Menjadi
lembaga untuk mengimplementasikan firman Tuhan menjadi bagian hidup keluarga
dan komunitas masyarakat dalam seluruh dimensi kehidupan mereka.
Adapun beberapa peran para anggota keluarga Kristen menurut
pembelajaran dari Pendidikan Agama Kristen adalah sebagai berikut:
· Suami/Ayah
Kehidupan dalam keluarga merupakan hubungan yang diikat oleh
perkawinan dan hubungan darah yang diatur/diperintah oleh kekuasaan seorang
kepala rumah tangga, yaitu ayah.Selain sebagai kepala rumah tangga,
seorang suami/ayah mempunyai tugas:
- Menjadi iman bagi keluarga
- Melindungi keluarga dan kesejahteraannya
- Mendidik anak
- Mengajar firman Tuhan.
- Menjadi teladan bagi keluarganya dan
anak-anaknya.
- Mengambil keputusan demi kepentingan
seluruh anggota.
· Istri/Ibu
Dalam tugas
keluarga, istri/ibu menjalankan tugasnya sebagai berikut:
-
Tunduk kepada kepada suaminya.
-
Melahirkan anak
-
Melakukan tugas-tugas rumah tangga
-
Mendidik anak-anak ketika masih kecil
-
Menjunjung tinggi kedudukan suami
· Anak – anak
Anak adalah
tujuan perkawinan (Mazmur 127:3-5).Tugas
seorang anak dalam keluarga adalah:
-
Menghormati
orang tua.
-
Mengasihi orang
tua dan sesama anggota keluarga lainnya.
-
Melakukan tugas
dan kewajiban di dalam keluarga.
3.
Cara
Mengaplikasikan Agama dalam Keluarga
a.
Agama Islam
Pendidikan Islam dalam keluarga akan membantu
anak untuk menjalankan kehidupannya kelak dengan landasan yang jelas.
Pendidikan keagamaan diperlukan untuk menciptakan generasi yang dapat
menjalankan kehidupan mereka sesuai kaidah-kaidah yang berlaku dalam agama.Bagi
mereka yang merasa bahwa mengajarkan hal-hal yang bersifat keagamaan tidaklah
penting, anda harus menghapus pemikiran tersebut dengan segera. Ketika anda
tidak memiliki landasan agama yang memadai, kedepannya anda tidak akan memliki
pegangan ketika banyak godaan buruk menghadang jalan anda.
Cara untuk menerapkan pendidikan tipe ini dalam
keluarga adalah dilakukan sejak dini.Semenjak dari kandungan, kedua orang tua
harus rajin untuk membacakan calon bayi mereka dengan lantunan dari kitab suci
Al-Quran. Dengan lantunan ayat-ayat ini anak akan merasa tenang sejak masih
dalam kandungan. Sejak dalam kandungan mereka sudah memiliki kedekatan dengan
agama Islam, sehingga lebih mudah untuk memperkenalkannya setelah anak tersebut
lahir.
Setelah anak lahir anda perlu untuk mengajarkan
mereka pendidikan Islam secara langsung.Tidak bijak ketika anda hanya
mengandalkan pendidikan formal seperti sekolah.Akan sangat baik ketika anda
juga mengajarkan pendidikan mengenai keislaman secara langsung. Hal ini tidak
hanya akan memudahkan pengajaran, namun juga akan mendekatkan anak dengan anda.
Anda dapat mulai dengan mengajarkan cara membaca Al-Quran kepada anak, cara
sholat, cara berdoa, dan lain sebagainya. Dengan menjalankan hal tersebut maka
pendidikan Islam dalam keluarga akan mudah untuk dilakukan.
b.
Agama Kristen
Ulangan 11 : 19, “Kamu harus
mengajarkannya kepada anak-anakmu dengan membicarakannya, apabila engkau duduk
di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring
dan apabila engkau bangun.”Mengajarkan
firman Tuhan kepada anak perlu
dilakukan secara berulang-ulang, tidak bosan-bosan karena ini akan
memudahkan anak untuk mengerti apa yang kita ajarkan.Di dalam mendidik anak
seharusnya bukan hanya banyak bicara tetapi sebagai orang tua lebih banyak meneladani atau memberikan teladan kepada anak.
Jadi seandainya kita mengajarkan firman Tuhan, orang tua harus melakukan
terlebih dahulu dan memberikan contoh kepada anak dan ini akan lebih memudahkan
dalam mengajarkan kepada anak.Anak sejak kecil sudah bisa mengerti atau tanggap
terhadap teladan yang diberikan orang tua, misalnya diajarkan berdoa.Namun
ketika anak sudah mulai lebih besar saya mengajarkan tentang kesaksian hidup,
hidup yang dipimpin Tuhan, hidup di dalam Tuhan dan juga mengajarkan tentang
melakukan firman Tuhan di dalam kehidupan yang sebenarnya.
Mengajarkan firman Tuhan secara
berulang-ulang juga bisa dilakukan dalam ibadah keluarga yaitu dengan
bersama-sama membaca firman Tuhan. Selain di dalam rumah, firman Tuhan juga
dapat diajarkan di luar rumah, misalnya pada saat di perjalanan sambil melihat
ciptaan Tuhan orang tua mengajarkan atau menceritakan firman Tuhan,
menghubungkan firman Tuhan dengan kehidupan nyata.Dalam pendidikan anak pun
tidak hanya dilakukan oleh salah satu pihak, ibu saja atau ayah saja, akan
tetapi kedua belah pihak, baik ayah maupun ibu. Meskipun firman Tuhan
mengatakan ayah yang mendidik anak, karena memang ayahlah yang menjadi kepala
keluarga yang harus bertanggung jawab, tetapi dalam pelaksanaannya adalah
dua-duanya.
Pola pendidikan bagi anak balita
yaitu usia di bawah 5 tahun, yang dapat dilakukan kita sebagai orang tua adalah
menanamkan nilai iman Kristen melalui kasih. Dan tentunya orang tualah
yang harus memberikan teladan bagaimana menyatakan kasih, mereka nggak akan
mengerti tentang kasih kalau tanpa ada teladan dari orang tua untuk menyatakan
kasih.
Untuk anak usia remaja memang lebih sulit, namun kita dapat
melakukan lebih banyak pendekatan pribadi dengan bicara mengenai masalah khusus
atau masalah yang dihadapi di luar. Contoh-contoh yang baik dan yang tidak yang
perlu diketahui oleh anak remaja.
Ada 3 prinsip yang perlu kita perhatikan di dalam melakukan
ibadah keluarga:
- Kreatifitas, ibadah yang kreatif lebih bisa diterima oleh anak-anak.
- Menyenangkan, ibadah keluar-ga bukan sebagai tempat untuk tegur-menegur atau penyampaian nasihat-nasihat, anak cenderung nggak begitu menikmati.
- Singkat.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kata “agama” berasal dari bahasa Sansekerta
āgama yang berarti “tradisi”.
Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari
bahasa Latin religi dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti
“mengikat kembali”. Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya
kepada Tuhan.Peran agama
islam dalam Keluarga adalah:
(1)
Merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama karena dalam keluargalah
manusia dilahirkan, berkembang dan menjadi dewasa. Pendidikan di dalam
keluarga sangat mempengaruhi tumbuh dan terbentuknya watak, budi pekerti dan
kepribadian tiap-tiap manusia.
manusia dilahirkan, berkembang dan menjadi dewasa. Pendidikan di dalam
keluarga sangat mempengaruhi tumbuh dan terbentuknya watak, budi pekerti dan
kepribadian tiap-tiap manusia.
(2) Ibarat sekolah pertama dimasuki anak sebagai
pusat untuk menumbuh kembangkan
kebiasaan (tabiat), mencari pengetahuan dan pengalaman.
kebiasaan (tabiat), mencari pengetahuan dan pengalaman.
(3) Perantara untuk membangun kesempurnaan akal
anak dan kedua orang tuanya yang
bertanggung jawab untuk mengarahkan serta membangundan mengembangkan
kecerdasan berpikir anak. Semua sikap, perilaku dan perbuatan kedua orang tua
selalu menjadi perhatian anak-anak.
bertanggung jawab untuk mengarahkan serta membangundan mengembangkan
kecerdasan berpikir anak. Semua sikap, perilaku dan perbuatan kedua orang tua
selalu menjadi perhatian anak-anak.
Peran
agama Kristen dalam keluarga adalah
:
· Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan
berkeluarga yang bermakna, damai dan bermartabat.
· Internalisasi agama dalam kehidupan berkeluarga menjadi sebuah
keniscayaan pada setiap pribadi anggota keluarga.
· Meningkatkan potensi spiritual sehingga bisa menjadi media
penginjilan.
· Membentuk pribadi anggota keluarga agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan dan beraklak mulia.
· Membimbing dan mengarahkan setiap anggota keluarga untuk memiliki
kesadaran dalam tingkat kedewasaan dan kematangan yang dimiliki serta dapat ditunjukkan
dalam berbagai hal, baik moralitas maupun mental spiritualnya.
· Sebagai proses dari pengajaran firman Tuhan, yang memimpin keluarga
menjadi pelaku dalam kehidupan sehari – hari sesuai dengan nilai – nilai utama
dari firman Tuhan.
· Menjadi lembaga untuk mengimplementasikan firman Tuhan menjadi
bagian hidup keluarga dan komunitas masyarakat dalam seluruh dimensi kehidupan
mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrohman.
2016. Ilmu Agama. (Online).
Aris,
K. 2015.Tiga Pengertian Agama Menurut Para Ahli Keagamaan.(Online). (http://www.gurupendidikan.com/3-pengertian-agama-menurut-para-ahli-
keagamaan/), Di akses :10 November 2016, Pukul
12.11.
Ary,
L. 2013. Makalah Agama Kristen. (Online).
(https://jonatanlima99.wordpress.com/2013/10/31/makalah-agama-kristen/comment-page-1/), Di akses :10 November 2016, Pukul 13.11.
Hetty,
R. 2015. Pengertian Agama Menurut Ahli. (Online).
(http://www.kajianteori.com/2015/12/pengertian-agama-menurut-ahli.html), Di akses :10 November 2016, Pukul 12.17.
Sri,
W. 2009. Definisi atau Pengertian Agama Islam. (Online).
Di
akses :10 November 2016, Pukul 12.20.
Sugit,
H. 2011. Ilmuddin Ash-shohihah. (Online). (https://ilmuddiin.wordpress.com/2011/11/08/pendidikan-agama-dalam-keluarga/),Di akses :13 November 2016, Pukul 09.31.
Ustman,
A. 2014. Pengertian Islam Menurut Pakar. (Online).
(http://www.pengertianpakar.com/2014/10/pengertian-islam-menurut-para-pakar.html), Di akses :10 November 2016, Pukul 12.22.
Nonime.
2016. Pengertian Agama dan Definis Agama
Menurut Para Ahli di Bidangnya. (Online).
(http://www.definisi-pengertian.com/2016/02/pengertian-agama-definisi-menurut-ahli.html), Di akses :26 November 2016, Pukul 23.03
Andriani,
V. 2012. Pola Pendidikan Anak Dalam Agama
Kristen. (Online).
(http://www.telaga.org/berita_telaga/pola_pendidikan_anak_dalam_keluarga_kristen), Di akses : 27 November 2016, Pukul 07:05.
barir_Alin
barir_Alin
Komentar
Posting Komentar