BAGAIMANA PERAN AGAMA DALAM KELUARGA



Disusun Oleh:
Mahasiswa Universitas Negeri Malang 


1.      Ainul Bariroh                          (150141601967)
2.      Anggia Putri Farucha              (150141603991)
3.      Binti Isti’towatul isti’aroh       (150141604912)
4.      Melati Putri Hazlizah              (150141607478)
5.      Catur Setya                              (150141604986)

 

BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
     Pendidikan merupakan suatu proses belajar mengajar yang dapat kita lakukan dimana saja dan juga kapan saja, pendidikan bisa kita lakukan di sekolah, di masyarakat dan yang paling utama adalah di lingkungan keluaraga. Keluarga merupakan tempat belajar di luar sekolah yang termasuk ke dalam pendidikan internal, darai keluarga kita mendapatkan pendidikan yang pertama.
     Keluarga merupakan perkumpulan orang-orang yang saling mengasihi, menjaga, dan juga menyayangi.Dan mereka saling berinteraksi serta memiliki hubungan darah antara satu dengan yang lainnya.Keluarga menurut Duvall dan Logan, 1986 merupakan sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga. Setiap anggota keluarga memiliki tanggung jawab dan kewajiban masing-masing serta memiliki ciri khas masing-masing.
     Dalam keluarga terdapat fungsi-fungsi diantaranya mengenai fungsi rohani/agama dalam suatu keluarga pasti memiliki suatu ajaran agama contohnya saja agama islam, Kristen, Hindu, maupun agama Budha dan lain sebagainya. Setiap agama memiliki norma masing-masing yang harus di patuhi oleh para penganutnya. Dan keluarga merupakan tempat pertama yang akan mengenalkan dan juga mengajarakan agama yang mereka anut kepada para anggotanya. Dari situ akan terlihat tugas-tugas dari setiap anggota keluarga mulai dari ayah, ibu dan juga anak, yang di antara mereka saling berkaitan, di dalam keluarga akan terbentuk rasa saling meiliki antara satu dengan yang lainnya. Setiapa keluarga juga memiliki ciri khas masing-masing yang belum tentu di miliki oleh keluarga yang lainnya.


B.     Rumusan Masalah
1.      Apa definisi keluarga dalam hal agama ?
2.      Apa peran agama dalam keluarga ?
3.      Bagaimanacara mengaplikasikan agama dalam keluarga?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui definisi, konsep dan hakikat agama dalam keluarga.
2.      Untuk mengetahui peran agama dalam keluarga
3.      Untuk mengetahiu keluarga dalam merancang pendidikan agama untuk anggotanya.





















BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Agama
Kata “agama” berasal dari bahasa Sansekerta āgama yang berarti “tradisi”. Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti “mengikat kembali”. Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, agama adalah sebuah sistem yang mengatur keimanan atau kepercayaan dan peribadahan terhadap Tuhan serta kaidah yang berkaitan dengan lingkungan dan pergaulan manusia. Agama bersumber dari bahasa sansekerta yang maknanya “Tradisi” (Abdurrohman, 2016).Pengertian Agama menurut Antropolog Edward Burnett Tylor (1832-1917) mendefinisikan agama sebagai kepercayaan makhluk gaib dan menyatakan bahwa keyakinan ini berasal sebagai penjelasan kepada dunia. Kepercayaan pada makhluk gaib tumbuh dari upaya untuk menjelaskan kehidupan dan kematian. Orang-orang primitif yang menggunakan mimpi manusia di mana roh-roh tampaknya muncul sebagai indikasi bahwa pikiran manusia bisa ada independen dari tubuh (Hetty, 2015).
Sedangkan menurut Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya. Dan menurut Bahrun Rangkuti, seorang muslim cendekiawan sekaligus seorang linguis, mengatakan bahwa definisi dan pengertian agama berasal dari bahasa Sansekerta; a-ga-ma. A (panjang) artinya adalah cara, jalan, The Way, dan gama adalah bahasa Indo Germania; bahasa Inggris Togo artinya jalan, cara-cara berjalan, cara-cara sampai kepada keridhaan kepada Tuhan.Agama merupakan sebuah koleksi terorganisir dari sebuah keyakinan,  pandangan dunia dan sistem budaya yang menghubungkan orang-orang dengan tatanan/urutan kehidupan (Aris, 2015).

a.       Agama Islam
Kata Islam berasal dari bahasa Arab diangkat dari asal kata “salima” yang berarti selamat sentosa. Dari asal kata itu dibentuk kata “aslama” yang artinya tunduk patuh, taat dan memelihara diri (Ustman, 2014).
Agama Islamadalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, baik dalam hal ‘aqidah, syari’at, ibadah, muamalah dan lainnya. Allah Allah Azza wa Jalla menyuruh manusia untuk menghadap dan masuk ke agama fitrah. Allah Allah Azza wa Jalla berfirman. “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah yang Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (Sri, 2009).

b.      Agama Kristen
Keluarga manusia dibentuk oleh Tuhan dengan mengikut citra Allah, dan dipertanggung jawabkan serta dikembangkan menurut citra Allah, dan menjadi bait yang kudus(Kejadian 2:7,18). Keluarga pertama didunia ini dibentuk oleh Allah sendiri yakni keluarga Adam dan Hawa (Kejadian 1:27-29).Keluarga menurut KBBI adalah ibu dan bapak beserta anak-anaknya, seisi rumah.
Agama Kristen dapat diartikan sebagai hubungan pribadi antara orang-orang percaya dengan Allah dalam Yesus Kristus. Hubungan ini adalah hubungan ketaatan, loyalitas, kepada Yesus Kristus dan menjadi pokok utama iman dan kepercayaan yang menuntun kepada ikatan persekutuan dengan segala orang percaya di segala tempat dan segala abad (Ary, 2013).
1.    Dalam Konteks Perjanjian Lama
Dalam bahasa Ibrani tidak ada kata khusus yang bisa diterjemahkan langsung  sebagai "keluarga" dalam arti yang kita kenal sekarang. Kata yang dipakai  dalam bahasa Ibrani adalah mispaha, tetapi mempunyai konotasi yang lebih luas  dari pada keluarga (kaum), karena yang termasuk dalam anggota kaum ini  kadang-kadang lebih dari satu bahkan tiga generasi keluarga sekaligus. Kata Ibrani yang mempunyai arti yang lebih dekat dengan keluarga sebagai unit  terkecil adalah bayit (arti harafiahnya= rumah), yaitu rumah dan penghuni  yang menempatinya, atau istilah yang kita lebih kenal adalah "rumah tangga" (Yos 7:16-18).
2.      Dalam Konteks Perjanjian Baru
Kata yang paling umum dipakai untuk "keluarga" dalam PB adalah: oikos, oikia (rumah), artinya rumah tangga, tapi juga diartikan sebagai umat. Kata Yunani lain yang dipakai adalah patria, tetapi dipakai lebih banyak  untuk menekankan tentang asal-usul keluarga (keturunan).
Pendidikan agama Kristen adalah pendidikan yang berisikan tentang ajaran iman kristiani.Maksudnya ajaran yang menekankan pada moral dan mental serta rohani seseorang, penekanan pendidikan mengarah pada tiga aspek pendidikan yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang terjadi pada proses belajar mengajar secara sistematis.
Sedangkan definisi dari pendidikan agama Kristen dalam lingkup keluarga itu sendiri adalah suatu usaha untuk membimbing setiap pribadi bertumbuh sesuai dengan dasar Kristen melalui cara – cara mengajar yang cocok agar mengetahui dan mengalami maksud serta rencana Allah dalam kehidupan berkeluarga(Roma 8:28).

2.Peran Agama dalam Keluarga
a.    Agama Islam
Tujuan utama dalam pendidikan Islam adalah agar manusia memiliki gambaran tentang Islam yang jelas, utuh dan menyeluruh.Interaksi di dalam diri manusia memberi pengaruh kepada penampilan, sikap, tingkah laku dan amalnya sehingga menghasilkan akhlaq yang baik. Akhlaq ini perlu dan harus dilatih melalui latihan membaca dan mengkaji Al Qur’an, sholat malam, shoum (puasa) sunnah, selalu bersilaturahim dengan keluarga dan masyarakat. Semakin sering ia melakukan latihan,maka semakin banyak amalnya dan semakin mudah ia melakukan kebajikan. Selain itu latihan akan menghantarkan dirinya memiliki kebiasaan yang akhirnya menjadi gaya hidup sehari-hari.
Keluarga menduduki posisi terpenting di antara lembaga-lembaga sosial yang memiliki perhatian terhadap pendidikan anak.Biasanya dalam keluarga ditanamkan nilai-nilai agama untuk membentuk perilaku anak. Oleh karena itu, pendidikan agama dalam keluarga sangat diperlukan untuk mengetahui batasan-batasan baik dan buruk dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan agama diharapkan akan mendorong setiap manusia untuk mengerjakan sesuatu dengan suara hatinya. Mengingat pentingnya pendidikan keluarga dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang berakhlak dan bermoral,  maka perlunya pemahaman tentang pendidikan yang tepat.

Peran Keluarga adalah:
Ø Merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama karena dalam keluargalah manusia dilahirkan,  berkembang dan menjadi dewasa. Pendidikan di dalam keluarga sangat mempengaruhi tumbuh dan terbentuknya watak, budi pekerti dan kepribadian tiap-tiap manusia.
Ø Ibarat sekolah pertama dimasuki anak sebagai pusat untuk menumbuh kembangkan kebiasaan (tabiat), mencari pengetahuan dan pengalaman.
Ø Perantara untuk membangun kesempurnaan akal anak dan kedua orang tuanya yang bertanggung jawab untuk mengarahkan serta membangundan mengembangkan kecerdasan berpikir anak. Semua sikap, perilaku dan perbuatan kedua orang tua selalu menjadi perhatian anak-anak.

Fungsi-fungsi utama keluarga yaitu:
Ø  Menjaga fitrah anak yang luhur dan suci.
Ø  Meluruskan fitrahnya dan membangkitkan serta mengembangkan bakat  
kemampuan positifnya.
Ø  Menciptakan lingkungan yang aman dan tenang dan mengasuhnya di lingkungan
yang penuh kasih sayang, lemah lembut dan saling mencintai. Dengan demikian
anak tersebut memiliki kepribadiannormal yang mampu melaksanakan kewajiban
dan berguna di masyarakat.
Ø  Memberikan informasi tentang pendidikan dan kebudayaan masyarakat, bahasa,
adat istiadat dan norma-norma sosial agar anak dapat mempersiapkan kehidupan
sosialnya dalam masyarakat. Untuk itu keluarga perlu    :
·         Memupuk bakat dan kemampuan anak dalam mencapai perkembangan yang baik.
·         Menyediakan lingkungan yang efektif dan kesempatan untuk menumbuhkan kecerdasan emosional, tingkah laku, sosial kemasyarakatan dan kecerdasan intelegensi.
·         Memberikan kenyamanan dan ketenangan, serta mampu memahami gerakan, isyarat, dan kebutuhan anak,
·         Memberikan jawaban yang tepat atas pertanyaanpertanyaan anak pada waktu yang tepat.
·         Menumbuhkan kepekaan kesadaran bermasyarakat pada anak yang merupakan salah satu unsur kejiwaan, seperti nurani. Kepekaan kesadaran masyarakat itu terus tumbuh di dalamjiwa anak dalam kedisiplinan keluarga
b.   Agama Kristen
1.    Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan berkeluarga yang bermakna, damai dan bermartabat.
2.    Internalisasi agama dalam kehidupan berkeluarga menjadi sebuah keniscayaan pada setiap pribadi anggota keluarga.
3.    Meningkatkan potensi spiritual sehingga bisa menjadi media penginjilan.
4.    Membentuk pribadi anggota keluarga agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan dan beraklak mulia.
5.    Membimbing dan mengarahkan setiap anggota keluarga untuk memiliki kesadaran dalam tingkat kedewasaan dan kematangan yang dimiliki serta dapat ditunjukkan dalam berbagai hal, baik moralitas maupun mental spiritualnya.
6.    Sebagai proses dari pengajaran firman Tuhan, yang memimpin keluarga menjadi pelaku dalam kehidupan sehari – hari sesuai dengan nilai – nilai utama dari firman Tuhan. Menjadi lembaga untuk mengimplementasikan firman Tuhan menjadi bagian hidup keluarga dan komunitas masyarakat dalam seluruh dimensi kehidupan mereka.

Adapun beberapa peran para anggota keluarga Kristen menurut pembelajaran dari Pendidikan Agama Kristen adalah sebagai berikut:
·      Suami/Ayah
Kehidupan dalam keluarga merupakan hubungan yang diikat oleh perkawinan dan hubungan darah yang diatur/diperintah oleh kekuasaan seorang kepala rumah tangga, yaitu ayah.Selain sebagai kepala rumah tangga, seorang suami/ayah mempunyai tugas:
-    Menjadi iman bagi keluarga
-    Melindungi keluarga dan kesejahteraannya
-    Mendidik anak
-    Mengajar firman Tuhan.
-    Menjadi teladan bagi keluarganya dan anak-anaknya.
-    Mengambil keputusan demi kepentingan seluruh anggota.
·      Istri/Ibu
Dalam tugas keluarga, istri/ibu menjalankan tugasnya sebagai berikut:
-    Tunduk kepada kepada suaminya.
-    Melahirkan anak
-    Melakukan tugas-tugas rumah tangga
-    Mendidik anak-anak ketika masih kecil
-    Menjunjung tinggi kedudukan suami
·      Anak – anak
Anak adalah tujuan perkawinan (Mazmur 127:3-5).Tugas seorang anak dalam keluarga adalah:
-       Menghormati orang tua.
-       Mengasihi orang tua dan sesama anggota keluarga lainnya.
-       Melakukan tugas dan kewajiban di dalam keluarga.
     


3.    Cara Mengaplikasikan Agama dalam Keluarga
a.    Agama Islam
Pendidikan Islam dalam keluarga akan membantu anak untuk menjalankan kehidupannya kelak dengan landasan yang jelas. Pendidikan keagamaan diperlukan untuk menciptakan generasi yang dapat menjalankan kehidupan mereka sesuai kaidah-kaidah yang berlaku dalam agama.Bagi mereka yang merasa bahwa mengajarkan hal-hal yang bersifat keagamaan tidaklah penting, anda harus menghapus pemikiran tersebut dengan segera. Ketika anda tidak memiliki landasan agama yang memadai, kedepannya anda tidak akan memliki pegangan ketika banyak godaan buruk menghadang jalan anda.
Cara untuk menerapkan pendidikan tipe ini dalam keluarga adalah dilakukan sejak dini.Semenjak dari kandungan, kedua orang tua harus rajin untuk membacakan calon bayi mereka dengan lantunan dari kitab suci Al-Quran. Dengan lantunan ayat-ayat ini anak akan merasa tenang sejak masih dalam kandungan. Sejak dalam kandungan mereka sudah memiliki kedekatan dengan agama Islam, sehingga lebih mudah untuk memperkenalkannya setelah anak tersebut lahir.
Setelah anak lahir anda perlu untuk mengajarkan mereka pendidikan Islam secara langsung.Tidak bijak ketika anda hanya mengandalkan pendidikan formal seperti sekolah.Akan sangat baik ketika anda juga mengajarkan pendidikan mengenai keislaman secara langsung. Hal ini tidak hanya akan memudahkan pengajaran, namun juga akan mendekatkan anak dengan anda. Anda dapat mulai dengan mengajarkan cara membaca Al-Quran kepada anak, cara sholat, cara berdoa, dan lain sebagainya. Dengan menjalankan hal tersebut maka pendidikan Islam dalam keluarga akan mudah untuk dilakukan.
b.      Agama Kristen
Ulangan 11 : 19, “Kamu harus mengajarkannya kepada anak-anakmu dengan membicarakannya, apabila engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”Mengajarkan firman Tuhan kepada anak perlu dilakukan secara berulang-ulang, tidak bosan-bosan karena ini akan memudahkan anak untuk mengerti apa yang kita ajarkan.Di dalam mendidik anak seharusnya bukan hanya banyak bicara tetapi sebagai orang tua lebih banyak meneladani atau memberikan teladan kepada anak. Jadi seandainya kita mengajarkan firman Tuhan, orang tua harus melakukan terlebih dahulu dan memberikan contoh kepada anak dan ini akan lebih memudahkan dalam mengajarkan kepada anak.Anak sejak kecil sudah bisa mengerti atau tanggap terhadap teladan yang diberikan orang tua, misalnya diajarkan berdoa.Namun ketika anak sudah mulai lebih besar saya mengajarkan tentang kesaksian hidup, hidup yang dipimpin Tuhan, hidup di dalam Tuhan dan juga mengajarkan tentang melakukan firman Tuhan di dalam kehidupan yang sebenarnya.
            Mengajarkan firman Tuhan secara berulang-ulang juga bisa dilakukan dalam ibadah keluarga yaitu dengan bersama-sama membaca firman Tuhan. Selain di dalam rumah, firman Tuhan juga dapat diajarkan di luar rumah, misalnya pada saat di perjalanan sambil melihat ciptaan Tuhan orang tua mengajarkan atau menceritakan firman Tuhan, menghubungkan firman Tuhan dengan kehidupan nyata.Dalam pendidikan anak pun tidak hanya dilakukan oleh salah satu pihak, ibu saja atau ayah saja, akan tetapi kedua belah pihak, baik ayah maupun ibu. Meskipun firman Tuhan mengatakan ayah yang mendidik anak, karena memang ayahlah yang menjadi kepala keluarga yang harus bertanggung jawab, tetapi dalam pelaksanaannya adalah dua-duanya.
            Pola pendidikan bagi anak balita yaitu usia di bawah 5 tahun, yang dapat dilakukan kita sebagai orang tua adalah menanamkan nilai iman Kristen melalui kasih. Dan tentunya orang tualah yang harus memberikan teladan bagaimana menyatakan kasih, mereka nggak akan mengerti tentang kasih kalau tanpa ada teladan dari orang tua untuk menyatakan kasih.
Untuk anak usia remaja memang lebih sulit, namun kita dapat melakukan lebih banyak pendekatan pribadi dengan bicara mengenai masalah khusus atau masalah yang dihadapi di luar. Contoh-contoh yang baik dan yang tidak yang perlu diketahui oleh anak remaja.
Ada 3 prinsip yang perlu kita perhatikan di dalam melakukan ibadah keluarga:
  1. Kreatifitas, ibadah yang kreatif lebih bisa diterima oleh anak-anak.
  2. Menyenangkan, ibadah keluar-ga bukan sebagai tempat untuk tegur-menegur atau penyampaian nasihat-nasihat, anak cenderung nggak begitu menikmati.
  3. Singkat.














BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Kata “agama” berasal dari bahasa Sansekerta āgama yang berarti “tradisi”. Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religi dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti “mengikat kembali”. Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.Peran agama islam dalam Keluarga adalah:
(1) Merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama karena dalam keluargalah
manusia dilahirkan,  berkembang dan menjadi dewasa. Pendidikan di dalam
keluarga sangat mempengaruhi tumbuh dan terbentuknya watak, budi pekerti dan
kepribadian tiap-tiap manusia.
(2)   Ibarat sekolah pertama dimasuki anak sebagai pusat untuk menumbuh kembangkan
kebiasaan (tabiat), mencari pengetahuan dan pengalaman.
(3)   Perantara untuk membangun kesempurnaan akal anak dan kedua orang tuanya yang
bertanggung jawab untuk mengarahkan serta membangundan mengembangkan
kecerdasan berpikir anak. Semua sikap, perilaku dan perbuatan kedua orang tua
selalu menjadi perhatian anak-anak.
Peran agama Kristen dalam keluarga adalah :
·      Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan berkeluarga yang bermakna, damai dan bermartabat.
·      Internalisasi agama dalam kehidupan berkeluarga menjadi sebuah keniscayaan pada setiap pribadi anggota keluarga.
·      Meningkatkan potensi spiritual sehingga bisa menjadi media penginjilan.
·      Membentuk pribadi anggota keluarga agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan dan beraklak mulia.
·      Membimbing dan mengarahkan setiap anggota keluarga untuk memiliki kesadaran dalam tingkat kedewasaan dan kematangan yang dimiliki serta dapat ditunjukkan dalam berbagai hal, baik moralitas maupun mental spiritualnya.
·      Sebagai proses dari pengajaran firman Tuhan, yang memimpin keluarga menjadi pelaku dalam kehidupan sehari – hari sesuai dengan nilai – nilai utama dari firman Tuhan.
·      Menjadi lembaga untuk mengimplementasikan firman Tuhan menjadi bagian hidup keluarga dan komunitas masyarakat dalam seluruh dimensi kehidupan mereka.





DAFTAR PUSTAKA

Abdurrohman. 2016. Ilmu Agama. (Online).
            (http://ilmuagama.net/pengertian-agama/), Di akses :10 November 2016, Pukul 12.15.

Aris, K. 2015.Tiga Pengertian Agama Menurut Para Ahli Keagamaan.(Online). (http://www.gurupendidikan.com/3-pengertian-agama-menurut-para-ahli- keagamaan/), Di akses :10 November 2016, Pukul 12.11.

Ary, L. 2013. Makalah Agama Kristen. (Online).

Hetty, R. 2015. Pengertian Agama Menurut Ahli. (Online).
           (http://www.kajianteori.com/2015/12/pengertian-agama-menurut-ahli.html), Di akses :10 November 2016, Pukul 12.17.

Sri, W. 2009. Definisi atau Pengertian Agama Islam. (Online).
Di akses :10 November 2016, Pukul 12.20.

Sugit, H. 2011. Ilmuddin Ash-shohihah. (Online). (https://ilmuddiin.wordpress.com/2011/11/08/pendidikan-agama-dalam-keluarga/),Di akses :13 November 2016, Pukul 09.31.

Ustman, A. 2014. Pengertian Islam Menurut Pakar. (Online).
          (http://www.pengertianpakar.com/2014/10/pengertian-islam-menurut-para-pakar.html), Di akses :10 November 2016, Pukul 12.22.
Nonime. 2016. Pengertian Agama dan Definis Agama Menurut Para Ahli di Bidangnya. (Online).
Andriani, V. 2012. Pola Pendidikan Anak Dalam Agama Kristen. (Online).
(http://www.telaga.org/berita_telaga/pola_pendidikan_anak_dalam_keluarga_kristen), Di akses : 27 November 2016, Pukul 07:05.


barir_Alin

Komentar

Postingan Populer