Politik Pendidikan dan Pendidikan Politik di Perguruan Tinggi
Politik pendidikan adalah untuk mencapai tujuan pendidikan yang
sebaik-baiknya sedangkan pendidikan politik adalah suatu pembelajaran tentang
politik. Dua konsep dengan pembalikkan kata dan arti yang sudah berbeda.
Politik dibagi menjadi tiga macam yaitu: Komunitas, Konsep, Action. Untuk
menjadi bagian politik harus membentuk suatu komunitas agar kelompok saling
menguatkan dalam berbagai bentuk pendapat yang dilontarkannya serta harus
memiliki konsep atau belajar tentang politik agar tidak dibodohi oleh pihak
atasan yang mereka bisa seenaknya sendiri dalam melakukan hal yang mereka
inginkan serta action dalam bentuk penmapilan diri dihadapan umum, misalnya
kmapanye, demo untuk mengutaran isi pendapat yang salaam ini di alamai setiap
mahasiswa.
Maka dari itu yang melakukan action bukan hanya seorang ataupun dua
orang, mereka harus embentuk suatu komunitas yang terdiri banyak orang untuk
saling menguatkan pendapat yang mereka inginkan. Jika hanya seorang ataupun dua
orang maka pendapat itu langsung dijatuhkan oleh pihak atasan. Tidak selamnanya
pihak atasan itu benar maka mahasiswa sebagaai Agent of Change mengubah
mindset setiap mahasiswa untuk bergerak. Kalau Bukan Sekarang Siapa Lagi???.
Tetapi tidak selamanya sesuatau permasalahan bisa di demokan ataua di
kampanyekan. Oleh karena itu sebelum membentuk suatu action harus mempersiapkan
mateng-mateng bukti, tujuan dll. Hanya saja di dalam Universitas Negeri Malang
tidak banyak menggunakan Actionnya mereka hanya melalui konsep politik dalam
pemilihan BEM, HMJ dan senator lainnya.
Fenomenal politik pendidikan terutama pada mahasiswa kampus adalah agen yang berpengaruh untuk
reformasi di antaranya rezim administrative yaitu mahasiswa omec untuk memperebutkan/
menduduki jabatan. Untuk rezim akademik tidak sebanding dengan sekarang karena
pada dasarnya politik yang dilakukan mahasiswa untuk membawa kepentingan/
golongan nya. Misalnya di Universitas Negeri malang ini sebagai kampus otonom
sehingga mendapat dana dari dikti dengan seminim-minimnya oleh karena itu UM
harus mencari dana sendiri dengan cara dana usaha, UKT mahasiswa dan sebagainya
untuk dapat memenuhi kebutuhan yang tercapai. Membicarakan tentang politik,
tidak jarang setiap orang menganggap jika politik itu kotor, politik itu kejam.
Dan rela memangsa siapapun itu. Dan memandang lawan maupun kawan. Asal untung
dan senang.
Pada hakekatnya ilmu politik adalah pelajaran tentang kekuasaan.
Baik dalam hati, pikiran, dan tindakan. Berkuasa, menguasai, dikuasai, dan
kekuasaan. Semua itu menjadi bahan pelajaran dibangku perkuliahan. Bisa
diketahui melalui media bukku, gawai, bahkan praktik secara langsung. Dengan
berbagai bentuk organisasi ektra dan intra kampus semua sesuai dengan pilihan
masing-masing. Yang terpenting tanpa paksaan untuk bergabung di dalamnya dan
mempunyai nilai kebermanfaatan dalam menjunjung idealism. “Apapun Pilihanmu,
yang penting mahasiswa bergerak” kata Mat Jambul.
Sebagian mahasiswa bahkan ada yang acuh tentang organisasi mereka
hanya belajar akademik saja untuk itu tanpa disadari sudah berapa tahun mereka
berada di kampus tapi tak sama sekali tau ketua BEM Fakultas yang pada tahun
ini masa jabatanya akan berakhir. Apalagi masalah politik mahasiswa saat ini
tak akan mereka tau kalau tentang organisasi saja acuh. Terkadang mahasiswa
yang menyukai bidang politik merekalah yang benar-benar menekuni dan belajar
secara mendalam sehingga mereka yang benar-benar kritis terhadap kampus karena
sejatinya Negara juga membutuhkan mahasiswa yang seperti untuk kemajuan bangsa
sendiri. Agar mahasiswa sekarang tidak di bodohi oleh atasan politik yang
banyak janji dan kata-kata manis terucap. Sebagian di kampus sudah terbilang
politik dengan menggunakan berbagai system dalam pengambilan uang yang harus
mempalsu ini dan itu. Semua yang seharusnya hak mahasiswa tapi nyatanya untuk
dimintapun susah harus seperti inilah dan harus seperti itulah bahkan mereka benar-benar
rela berbohong demi uang. Betapa kejamnya politik??????
barier-ALin
Komentar
Posting Komentar