Pondok Ilmiah Unit Kegiatan Mahasiswa Penulis


Dokumentasi diambil dari Google (https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih=608&tbm=isch&sa=1&ei=qjKkXNWUAsOAvgTVt6aACw&q=gambar+karikatur+pena&oq=gambar+karikatur
+pena&gs_l=img.3..0l2.9577.11248..11637...0.0..0.92.716.9......1....1..gws-wiz-img.......0i7i30j0i8i7i30.mEJ22J6A9Bk#imgrc=fbUSfyUUHEZXmM:)


Pondok ilmiah 2018 dengan tema “ Pentingnya Menulis Ilmiah Untuk Menyongkong Masa Depan” yang dilaksanakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Penulis Unit UM pada kamis, 1 Februari 2018 pukul 18.30  dengan pemateri Tsaniya Dinayah yaitu seorang Mawapres UM.

“Setiap penulis akan mati, hanya karyalah yang abadi. Maka tulislah sesuatu yang membahagiakan dirimu di akhirat nanti”.  (Ali Bin Abi Thalib)

Kutipan ini yang membuat pemateri termotivasi untuk menulis sebuah karya dan menjadi penulis untuk dapat dikenang karena menulis adalah suatu keabadian meskipun meninggalkan kota yang kita cari ilmu tetapi tulisan kita akan dikenang selamanya meskipun orangnya sudah tidak tinggal di kota ini.

Menulis adalah sebuah penuangan dari hasil pemikirandan penelitian, dokumentasi peristiwa, informasi dan perasaan untuk mencapai suatu tujuan. Apalagi menulis karya ilmiah harus diatur secara runtut dengan sistematika yang sudah dicantumkan. Presepsi dari pemateri mengapa beliau menulis karena give contribution untuk menambah khasanah keilmuan, menambah sitasi, dan pembangunan negeri, menjadi yang berpengaruh, mencipta jejak, meningalkan pemahaman, kado untuk orang tua, amal jariyah.

“Barang siapa yang keluar rumah untuk mecari ilmu maka ia berada dijalan Allah hinga pulang”. (HR. Tirmidzi)

Hadits ini merupakan salah satu motivasi pemateri untuk menuntut ilmu sampai diluar kota pasti ada sebuah keberkahan dalam melakukan semuanya. Jika kamu tidak ingin ilmu itu hilang maka ikatlah ilmu itu dalam sebuah tulisan. Kutipan dari pemateri yang saya ingat untuk tetap produktif dalam berkarya. 


barier_ALin

Komentar

Postingan Populer