PENGEMBANGAN MASYARAKAT DESA GAJAHREJO DUSUN BAJULMATI KECAMATAN GEDANGAN KABUPATEN MALANG
1
Latar
Belakang Program di Bajulmati oleh agen pembaharu
Agen
pembaharu yang menggerakkan adanya perubahan di Di desa Gajahrejo Kecamatan
Gedangan Kabupatan Malang tepatnya di Desa Bajulmati ialah Bapak Mahbub Junaidi
dan Bapak Izhar aziz. Tempat kelahiran beliau di Mojokerto karena merupakan saudara
kandung. Pak Mahbub adik dari Pak Izhar. Pak Mahbub Pindah ke malang pada tahun
1889 kemudian tinggal di Bajulmati pada 17 Oktober 1994. Sementara Pak
Izhar pada tahun 1986 di malang kemudian
pada tahun 1989 tinggal di Bajulmati selama 50 tahun lebih dari usianya di
habiskan di tempat rantauan yang sekarang sudah di anggap sebagai tempat
asalnya.
Alasan
Pak Izhar untuk memajukan Desa Bajulmati karena pada saat itu mahasiswa KKN
dari UIN sunan Ampel Surabaya dan
ditempatkan di Desa Bajulmati, setelah lulus kuliah pada tahun 1991 beliau
langsung terjun ke lapangan dengan berbekal BONEK (Bondo Nekat) utnuk tinggal
di Bajulmati. Saat itu beliau mengetahui keadaan di Desa Bajulmati untuk usia
40 tahun keatas 99.9 % buta huruf, padahal malang adalah kota pendidikan dan
kota budaya tapi nyatanya tidak seperti itu. Akhirnya beliau terketuk untuk
tinggal dan belajar bersama-sama membangun masyarakat Bajulmati agar bisa
menjadi memanusiakan manusia. Penghargaan
yang beliau dapatkan selama di Bajulmati:
a.
Pada tahun 2013 sebagai pengabdi di
Bajulmati
b.
Pada tahun 2014 penghargaan pendidikan
di pedalaman
c.
Pada tanggal 22 Oktober 2016
sebagai mendapatkan santri word saat
hari santri
d.
Pada tanggal 20 Mei 2016 sebagai
pendidikan pelosok malang
e.
Pada tanggal 28 Mei 2016 Sebagai
pendidikan inspiratif (radar malang)
f.
Pada tahun 2003 sebagai nelayan aktif
Sedangkan alasan dari Pak Mahbub sendiri
melanjutkan dari kakaknya pak Izhar yang pada saat itu mengetahui latar
belakang wanita dan pria di desa Bajulmati dan menerima tawaran dari kakaknya
untuk mengajar bimbingan belajar, beliau mengorbankan kontrak di madiunnya demi
ingin membangun masyarakat di Bajulmati. Untuk tidur dan makan selama 20 tahun
hanya ikut bersama warga sekitar Bajulmati karena belum mimiliki tempat tinggal.
Lebih memilih di desa Bajulmati dari pada kontrak kerja di madiun yang
ditinggalkan karena masyarakat yang lebih mennatang dalam melakukan perubahan
meski hanya menerima bimbingan belajar, mengaji (TPA) dan itupun tidak dibayar.
Pertama kali melihat kondisi desa
Bajulmati menangis karena bertolak belakang dari dulu wanita dan pria mandi di sungai, tdk ada aturan
mengantri dan smua orang dengan enaknya keluar masuk kamar mandi itu yang
menyebabkan ia merasa aneh dan dlu ada peribahasa “Bojomu Bojoku’’, maksudnya antara suami, istri dari tetangga lain
mereka pernah saling merasakan. Untuk merubah masyarakat yg ada disini tidak
bisa bicara secara langsung, tetapi melalui pendekatan secara halus dan
alhamdulillah sekarang sudah tidak ada berkat kunjungan Door to Door yang menyebabkan ketidaknyamanan pemilik rumah, yaitu
kunjungan setiap rumah warga pada malam hari untuk jam berapapun pasti d
bukakan pintunya. Alhamdulillah meskipun dengan budaya yang seperti itu, tetapi
tidak mengikuti budaya di desa ini. Bisa di ibaratkan meskipun bau kambing
tetapi tidak ikut bau kambing.
Tujuan Program
Untuk
tujuan dalam pembuatan program di Desa Bajulmati, antara lain:
1. Untuk
membangun masyarakat Desa Bajulmati
2. Untuk
melengkapai sarana, fasilitas yang kurang memadai
3. Untuk
meningkatkan ranah pendidikan dalam masyarakat
4. Untuk
membentuk masyarakat berwawasan luas dan kepribadian yang baik
5. Untuk
menghilangkan sikap-sikap yang tak patut di contoh
3 Hasil
Yang Dicapai Sampai Saat Ini
Masyarakat
Desa Bajulmati sangatlah berpartisipasi dalam melakukan program karena
menginginkan suatu pemberdayaan dalam masyarakatnya, dan saat itu hasil yang
dicapai sampai saat ini masyarakat tetap mengikuti program tersebut dan dirasa
program tersebut nyaman.
4
Paparan
Masing-Masing Program
Program
yang di terapan di Desa Bajulmati :
a. Membuat
program di bawahnya sekolah, yaitu bimbingan belajar, TPA yang dilakukan pada
sore hari setelah sekolah formal dilakukan untuk menambah pengetahuan yang
dimiliki siswa ketika itu beliau melihat terdapat anak kelas 6 SD yang masih
buta huruf sekitar 2 sampai 3 anak dari 10 siswa. Di mulai dari hal seperti itu
akhirnya mendirikan sekolah yang dibawahnya sekolah formal pada tahun 2001 yang
membuka istri beliau tetapi berjalan 6 bulan disebabkanibu istri beliau sakit
dan terpaksa harus pulang ke kampung, berhenti selama berapa tahun dikarenakan
tidak ada yang melanjutkan karena tidak
ada bayaranya, setelah itu sekitar tahun 2006 terdapat sumber dana 50 ribu per
orang dan kemudian dari 2 orang yang akan tersebut melanjutkan.
b. Pada
tahun 2011 didirikanlah PAUD mengingat anaknya yang masih kecil tidak cukup
jika dimasukkan ke TK dan pada akhirnya didirikanlah sebuah lembaga PAUD
dibawahya TK.
c. Program
pembuatan MCK untuk masyarakat
Karena
hanya ada sungai yang bisa digunakan mandi dan sebaginya maka beliau membuat
program pembuatan MCK dan kamar mandi agar satisanya lebih terjamin
kesehatannya, dan kebersihnnya. Dan akhirnya mencoba membuat kamar mandi meski
dari warga setemapat tidak ada yang bisa, untuk itu beliau mengirim saudara nya
untuk membuat kamar mandi untuk memberikan contoh dalam pembuatan kamar dan
juga tak lupa sanitasinya, setelah itu warga setempat bisa menyontoh sehingga
80 % memiliki MCK di di dalam rumah dan
tidak tabuh untuk didengarkan lagi.
d. Lembaga
untuk empat bidang
Pada tahun 2010 ada sekelompok lain yang
mencoba mengakuisiis kegiatan meliputi konservasi dan pendidikan yang ada di
Goa Cina untuk di ambil alih tanpa sepengetahuan dan orang tersebut mengambil
keuntungan untuk diterapkan di dalam empat bidang yaitu, bidang konservasi,
kewirausahaan, pelayanan jasa dan pendidikan. Di dalam bidang kewirausahaan
terdapat suatu kelompok usaha untuk memproduksi bermacam kripik, semisal kripik
pisang, talas dan kripik debog. Seiring dengan berjalannya waktu yang
dikarenakan kurang telaten dan istiqomahnya masyarakat Bajulmati mereka
menganggap membutuhkan waktu proses yang cukup lama.
5
Respon
Masyarakat Terhadap Program
Untuk
respon dari masyarakat iru sendiri menerima program-program itu sesuai
kemampuannya dan dikarenakan program tersebut juga membangun kondisi dalam
masyarakat Desa Bajulmati itu sendiri.
6
Dampak
Program Terhadap Masyarakat
Dampak
program tersebut untuk masyarakat sangatlah positif hanya saja ketika aprogram
tersebut dijalankan dan tidak ada yang melanjutkan maka program tersebut
seolah-oleah berhenti karena tidak ada tokoh yang bisa membawa kedepannya
7
Hambatan
dan Penunjang Pelaksanaan Program
Hambatan
dari pelaksanaan program :
a. Ketika
masalah pendanaan uang yang digunakan dalam melaksanakan program karena dari
program itu sendiri biayanya dari swadaya masyarakat, Untuk masalah dana itu
klasik dan itu bukan hambatan. disaat kami butuh dan disaat itulah Allah
memberi. Dulu ada dana dari Jakarta sebanyak 500 juta tapi bajulmati kesulitan
untuk membuat laporan maka dari Jakarta hanya memberi 50 juta dan dana itu
susah untuk keluar baru-baru ini dana itu keluar karena di bulan desember itu
akhir anggaran.
b. Untuk
melakukan suatu program pertama memanglah sangat sulit entah dalam mengawalinya
karena butuh penguatan dan motivasi yang cukup kuat.
Untuk
penunjang pelaksanaan program tersebut lebih utamanya dari masyarakat karena
tanpa masyarakat itu sendiri program tidak akan berjalan dengan lancar selain
itu guru dalam memberikan suatu materi, pengajaran kepada siswanya.
8
Kesimpulan
dan Saran
Di dalam suatu negara kita yang kita tahu saat ini
hanyalah pendidikan yang sudah merata dan jelas arahnya kemana, padahal di
desa-desa yang lainnya ada yang sangat membutuhkan bantuan pendidikan. Tanpa pemerintah, bajulmati bisa buktinya
jasa guru disana tidak perlu untuk digaji dan semua guru disana menawarkan diri
untuk bersinggah di sekolah sana. Tujuan agen pembaharuan adalah untuk
memberantas buta huruf dan tak lain juga mensejahterahkan masyarakat sekitar.
Karena semua itu butuh proses dan proses tidak akan menghianati hasil itu
sendiri
Seharusnya
dalam membuat suatu program dimaksimalkan dalam pendidikan, ekonomi maupun
budaya sehingga masyarakat desa tersebut kehidupannya bisa seperti masyarakat
lainnya.
barir_ALin
Komentar
Posting Komentar