FAKTOR-FAKTOR PEMBANGUNAN DAN KEMISKINAN MASYARAKAT
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pengaruh
pembangunan dan kemiskinan dalam masyarakat ini sangat penting agar bisa
tercapainya suatu masyarakat yang sejahtera. Menurut Edi Suharto Pembangunan
adalah suatu upaya untuk mengedepankan negara serta masyarakat sekitar dan
kemiskinan adalah suatu kategori terendah dalam masyarakat yang memiliki
tingkat kekurangan. Pembangunan dan kemiskinan merupakan suatu yang nyata dalam
masyarakat baik direncanakan maupun tidak direncanakan karena pada dasarnya
pembangunan sendiri direncanakan sedangkan kemiskinan bisa jadi tidak
direncanakan, hanya untuk membuat hidupnya rendah apalagi ketika melihat beban
orang lain yang lebih baik dan nyaman, beban beban yang rendah tersebut akan
terasa lebih berat.
Keduanya
bisa disebabkan oleh masalah yang dihadapi oleh manusia entah kurangnya suatu
bangunan sehingga suatu bangunan harus didirikan dalam masyarakat bukan hanya
implementasi tapi bagaimana bisa membangun dan membuat strategi ataupun
bangkrutnya perekonomian dalam suatu masyarakat. Sering tidak kita sadari bahwa
sebuah masalah yang dihadapi oleh masyarakat harus diselesaikan agar terbentuknya
suatu masyarakat yang lebih baik. oleh karena itu, kita harus mengetahui dan
memahami factor penyebab pembangunan dan kemiskinan dalam masyarakat.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
faktor-faktor yang menyebabkan pembangunan dan kemiskinan dalam masyarakat ?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
suatu masalah penyebab pembangunan dan kemiskinan dalam masyarakat
2. Memperbaiki
kehidupan masyarakat
3. Mensejahterahkan
kehidupan masyarakat
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A.
Pembangunan
Tiga unsur acuan pokok untuk
melaksanakan pembangunan yaitu, stabilitas nasional, pertumbuhan ekonomi,
pemerataan pendapatan (Mutamimah: 2004). Pembangunan negara dilakukan secara berkembang
juga memiliki masalah-masalah yang akan dihadapi dikarenakan sebagian besar
penduduknya berada di sektor, daerah yang paling miskin dan menghadapi masalah
penduduk yang paling serius, keterbelakangan dan kemiskinan di daerah pertanian
menimbulkan peningkatan dalam jumlah penganguran tersembunyi dalam kota-kota
besar, walaupun terdapat perkembangan yang pesat di daerah industry,
perkembangan yang ujud tersebut tidak mampu menampung seluruh pertambahan
tenaga kerja yang terjadi dari masa ke masa. Penyusunan strategi pembangunan
melalui tiga factor harus secara serentak dipertimbangkan dan dijadikan bahan
dalam merumuskan strategi tersebut yaitu: (1) Masalah yang dihadapi, (2) Jumlah
dan kwalitet sumber-sumber daya dalam bentuk modal, tenaga ahli, keahlian
pengusaha dan pengetahuan teknik yang tersedia atau ujud dalam masyarakat, (3) Tujuan-tujuan
pembangunan yang ingin dicapai (Sadono: 1976).
B.
Kemiskinan
Dalam
arti proper kemiskinan dipahami sebagai keadaan kekurangan uang dan barang untuk
menjamin kelangsungan hidup. Kemiskinan bukan hanya hidup dalam kekurangan uang
dan tingkat pendapatan rendah, tetapi juga banyak hal lain, seperti: tingkat
kesehatan, pendidikan rendah, perlakuan tidak adil dalam hukum, kerentanan
terhadap ancaman tindak kriminal, ketidakberdayaan menghadapi kekuasaan, dan
ketidakberdayaan dalam menentukan jalan hidupnya sendiri. Kemiskinan dapat dibagi
dalam empat bentuk, yaitu, kemiskinan absolut, kemiskinan relatif, kemiskinan
kultural dan kemiskinan structural. Langkah
awal dalam usaha menanggulangi kemiskinan dan memeratakan pembangunan adalah mengenali
pokok-pokok permasalahan yang dihadapi, tantangan dan kendala yang ada, serta
peluang yang tersedia yaitu: (1) Policy
induces processes, (2) Socio-economic dualism, (3) Population growth, (4) Recources
management and the environment, (5) Natural cycles and processes, (6) The
marginalization of woman, (7) Cultural and ethnic factors, (8) Explotative
intermediation, (9) Internal political fragmentation and civil, (10) International
processes ( Chriswardani: 2005).
Faktor penyebab dari kemiskinan merata
pada negara berkembang pada umumnya yaitu, sumber daya alam yang sedikit, karena
alamnya kurang berpotensi, kurangnya modal dan tenaga ahli, keamanan dan
politik kurang mantap. Adanya bencana alam, kuatnya sistem ekonomi kapitalis di
negara berkembang sehingga yang kaya menjadi semakin kaya, yang miskin tetap
miskin.
BAB
III
PEMBAHASAN
A.
Pembangunan
Dalam pertumbuhan setiap negara maju untuk
membangun masyarakat yang sejahtera. Adanya sebuah pembagunan di dasari dari
sebuah masalah yang di alami suatu masyarakat atau kelompok. Tujuan pembangunan
untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
sebagai proses perubahan, sebagai proses pemanfaatan sumber daya, sebagai
proses pengembangan kapasitas, sebagai proses yang bersifat multi aspek. Jika
pembangunan masyarakat di manfaatkan dengan sebaik-baiknya maka akan memberikan
dampak pengemangan terhadap masyarakat melalui proses-proses tersebut. Sering
kita abaikan hal ini bahwa faktor-faktor dalam pembangunan masyarakat tak lain untuk
mewujudkan human ascend karena pada
dasarnya sifat manusia multidimensional dengan memiliki keadaan yang berbeda.
Sumber daya manusia, alam maupun social jika digunakan dengan sebaik-baiknya
maka akan baikpula dalam masyarakat dan berdampak dalam pembangunan masyarakat
itu sendiri. Bangunan dan infrastruktur adalah modal dasar yang terdapat dalam
pembangunan masyarakat. Banyaknya bangunan dan infrastruktur dalam suatu negara
merupakan pengaruh dalam pembangunan masyarakat tetapi juga memadai. Pentingnya
pembangunan di dasari oleh factor-faktor yang mendorong untuk kemajuan serta
perbaikan negara.
Tiga unsur acuan
pokok untuk melaksanakan pembangunan yaitu,
a. Stabilitas
nasional, yaitu meliputi stabilitas politik dan ekonomi.
b. Pertumbuhan
ekonomi
berkembangnya suatu ekonomi masyrakat
dengan beberapa upaya-upaya yang dilakukan membuka lahan pertanian, mendorong
berdirinya industry ringan, menengah dan berat yang menghasilkan komoditas
ekspor, meningkatkan sector kepariwisataan, mempermudah penanaman modal asing
di Indonesia
c. Pemerataan
pendapatan
Menyeimbangkan pendapatan masyarakat
dengan beberapa upaya yang dilakukan memberikan kesempatan setiap warga untuk
mengembangkan kemampuan ekonomis, mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah
pedesaan, menyebarluaskan pembangunan diseluruh wilayah nusantara.
Masalah-masalah
utama dalam pembangunan negara sedang berkembang dikarenakan sebagian besar
penduduknya berada di sector tersebut yang memiliki banyak usaha tetapi minim
dengan bangunan, daerah yang paling miskin dalam SDA maupun SDM mereka dan
menghadapi masalah penduduk yang paling serius ketika masyarakat banyak yang
penganguran, keterbelakangan dan kemiskinan di daerah pertanian menimbulkan
peningkatan dalam jumlah penganguran tersembunyi dalam kota-kota besar, walaupun
terdapat perkembangan yang pesat di daerah industri, perkembangan yang wujud
tersebut tidak mampu menampung seluruh pertambahan tenaga kerja yang terjadi
dari masa ke masa. Penyusunan strategi pembangunan melalui tiga faktor harus
secara serentak dipertimbangkan dan dijadikan bahan dalam merumuskan strategi
dalam masalah yang dihadapi, jumlah dan kwalitas sumber-sumber daya dalam bentuk
modal, tenaga ahli, keahlian pengusaha dan pengetahuan teknik yang tersedia
atau ujud dalam masyarakat, tujuan-tujuan pembangunan yang ingin dicapai
B.
Kemiskinan
Dalam
arti proper kemiskinan dipahami sebagai keadaan kekurangan uang dan barang untuk
menjamin kelangsungan hidup. Kemiskinan bukan hanya hidup dalam kekurangan uang
dan tingkat pendapatan rendah, tetapi juga banyak hal lain, seperti: tingkat
kesehatan, pendidikan rendah, perlakuan tidak adil dalam hukum, kerentanan
terhadap ancaman tindak kriminal, ketidakberdayaan menghadapi kekuasaan, dan
ketidakberdayaan dalam menentukan jalan hidupnya sendiri. Kemiskinan dapat dibagi
dalam empat bentuk, yaitu, kemiskinan absolut, kemiskinan relative, kemiskinan
kultural dan kemiskinan structural. Langkah awal dalam usaha menanggulangi
kemiskinan dan memeratakan pembangunan adalah mengenali pokok-pokok
permasalahan yang dihadapi, tantangan dan kendala yang ada, serta peluang yang
tersedia yaitu:
a. Policy induces processes
: proses pemiskinan yang dilestarikan, direproduksi melalui pelaksanaan suatu
kebijakan (induced of policy)
diantaranya adalah kebijaka antikemiskinan, tetapi realitanya justru
melestarikan.
b.
Socio-economic
dualism : negara ekskoloni mengalami kemiskinan karena pola produksi kolonial,
yaitu petani menjadi marjinal karena tanah yang paling subur dikuasai petani
skala besar dan berorientasi ekspor.
c.
Population
growth : perspektif yang didasari pada teori Malthus bahwa
pertambahan penduduk seperti deret ukur sedang pertambahan pangan seperti deret
hitung.
d.
Recources management and the environment
: adanya unsur mismanagement sumber daya alam dan lingkungan, seperti manajemen
pertanian yang asal tebang akan menurunkan produktivitas.
e.
Natural
cycles and processes : kemiskinan terjadi karena siklus alam.
Misalnya tinggal di lahan kritis, di mana lahan ini jika turun hujan akan
terjadi banjir tetapi jika musim kemarau akan kekurangan air, sehingga tidak memungkinkan
produktivitas yang maksimal dan terus-menerus.
f.
The
marginalization of woman : peminggiran kaum perempuan
karena perempuan masih dianggap sebagai golongan kelas kedua, sehingga akses
dan penghargaan hasil kerja yang diberikan lebih rendah dari laki-laki.
g.
Cultural
and ethnic factors: bekerjanya factor budaya dan etnik
yang memelihara kemiskinan. Misalnya, pola hidup konsumtif pada petani dan
nelayan ketika panen raya, serta adat istiadat yang konsumtif saat upacara adat
atau keagamaan.
h.
Explotative
intermediation: keberadaan penolong yang menjadi
penodong, seperti rentenir (lintah darat).
i.
Internal
political fragmentation and civil stratfe : suatu
kebijakan yang diterapkan pada suatu daerah yang fragmentasi politiknya kuat,
dapat menjadi penyebab kemiskinan.
j. International
processes : bekerjanya system sistem internasional (kolonialisme dan kapitalisme)
membuat banyak negara menjadi semakin miskin.
Faktor penyebab dari kemiskinan merata
pada negara berkembang pada umumnya yaitu, sumber daya alam yang sedikit,
karena alamnya kurang berpotensi, kurangnya modal dan tenaga ahli, keamanan dan
politik kurang mantap. adanya bencana alam, kuatnya system ekonomi kapitalis di
negara berkembang sehingga yang kaya menjadi semakin kaya, yang miskin tetap
miskin.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penyusunan
strategi pembangunan melalui tiga factor harus secara serentak dipertimbangkan
dan dijadikan bahan dalam merumuskan strategi tersebut yaitu:
a. Masalah
yang dihadapi
b.Jumlah dan kwalitet
sumber-sumber daya dalam bentuk modal, tenaga ahli, keahlian pengusaha dan
pengetahuan teknik yang tersedia atau wujud dalam masyarakat
c. Tujuan-tujuan
pembangunan yang ingin dicapai
Pokok-pokok permasalahan yang dihadapi,
tantangan dan kendala yang ada, serta peluang yang tersedia yaitu:
a.
Policy induces processes
b.
Socio-economic dualism
c.
Population growth
d.
Recources management and the environment
e.
Natural cycles and processes
f.
The marginalization of woman
g.
Cultural and ethnic factors
h.
Explotative intermediation
i.
Internal political fragmentation and
civil
j.
International processes
Faktor
penyebab dari kemiskinan merata pada negara berkembang pada umumnya yaitu,
sumber daya alam yang sedikit, karena alamnya kurang berpotensi, kurangnya
modal dan tenaga ahli, keamanan dan politik kurang mantap. adanya bencana alam,
kuatnya system ekonomi kapitalis di negara berkembang sehingga yang kaya
menjadi semakin kaya, yang miskin tetap miskin.
DAFTAR
RUJUKAN
Usman, Sunyoto. 2004. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sukirno, Sadono. 1976. Beberapa Aspek Dalam Persoalan Pembangunan
Daerah. Jakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Suryawati, Chriswardani. 2005. Memahami Kemiskinan Secara Multidimensional.
Semarang : Universitas Diponegoro.
Budiwati, Mutamimah. 2004. Sosiologi. Yogyakarta: ANDI.
Soetomo. 2012. Pembangunan
Masyarakat Merangkai Sebuah Kerangka. Yogyakarta:Pustaka
Pelajar.
barir_ALin
barir_ALin
Komentar
Posting Komentar