Menyapa Melalui Puisi dalam KASTRA kedua



            Kajian sastra kedua dilakukan outdoor tempatnya lebih terbuka dan lebih leluasa duduk disamping rerumputan dengan beralaskan tikar dibawah awan biru. bertepatan dengan tema yang juga menarik “Menyapa Melalui Puisi” dengan tema dan tempat yang seperti ini juga lebih bisa mengekspresikan diri puisi ditemani ole birunya awan dan hijaunya rumput. Pemateri dari mahasiswa universitas Negeri Malang Sendiri yaitu M Rian Firmansyah dari jurusan PLS angkatan 2012 dengan ditemani oleh pemateri satu lagi oleh Mbk Aisyah dari PLS.  Langsung saja Mas Rian mengawali kajian dengan memperkenalkan puisi terlebih dahulu. Puisi merupakan cara kuno dalam masyarakat untuk menyampaikan pesan dan petuah. Dimana bahasa digunakan sebagai estetikanya dan penyimbolan. Puisi tidak hanya digunakan untuk mengisahkan cerita, namun puisi juga dapat dijadikan dialog-dialog dalam pementasan ludruk, ketoprak, drama tradisional jawa, atau orang sumatera barat menyebutnya Randai. Perlu diingat juga bahwa puisi tak hanya indah kata-katanya, melainkan juga isinya yang mengandung petuah, nasihat, dan pesan untuk pendegar. Sedangkan puisi menurut Pemateri. Puisi merupakan seni dalam menyamppaikan informasi termasuk juga media yang paling imajinatif dan relevan disegala masa. Dengan berpuisi kita bisa lebih mengenal dan mencintai bahasa kesatuan bangsa Indonesia dan meningkatkan perbendaharaan kata, meningkatkan kepekaan rasa tehadap informasi, tragedy dan fenomena yang terjadi disekitar kita, menghidupkan sastra Indonesia khususnya kalangan mahasiswa yang katanya pelopor budaya. Pentingnya berpuisi itu bagian dari menghidupkan budaya, jika kita tidak mengidupkan puisi maka bahasa kita akan ter ekspos di Negara lain dlam karya-karya puisi yang kita buat.
            Dalam perkembangan puisi di Indonesia dikenal dengan berbagai jenis tipografi dan model puisi yang menunjukkan perkembangan struktur puisi tersebut. Ciri struktur puisi dari jaman ke jaman tidak hanya ditandai dengan struktur fisik, tetapi juga oleh strujtur makna atau tematiknya. Berikut perkembangan puisi di Indonesia mulai dari angkatan balai pustaka, hingga puisi jaman sekarang.
1.      Balai Pustaka : Pada angkatan ini puisi masih berupa mantra, pantun, dan syair yang merupakan puisi terikat.
2.      Pujangga Baru : Jika pada angkatan balai pustaka penulisan puisi masih banyak dipengaruhi oleh puisi lama, maka pada angkatan pujangga baru diciptakan puisi baru yang melepaskan ikatan-ikatanpuisi lama.
3.      Angkatan 45 (1945-1953) : Jika pada periode sebelumnya melakukan pembaharuan terhadap bentuk puisi, pada periode ini dilakukan perubahan menyeluruh. Betuk puisi sonata, tersina dan sebagainnya tidak dipergunakan lagi.
4.      Periode 1953-1961 : Jika pada angkatan 45 yang menyarankan kemerdekaan, semangat perjuangan dan patriotisme maka pada periode ini membicarakan masalah kemasyarakatan yang menyangkut warna kedaerahan. Ciri yang menonjol pada periode ini adalah munculnya politik dalam sastra sehingg alahirnya LKN, LEKRA untuk menaungi kebudayaan dalam masyarakat, LESBUMI, LKK dan sebagainya.
Kita berpuisi berdasarkn pengalaman dan lingkungan disekitar kita
Ketika era kemerdekaan 1945 puisi sangat meledak dan berusaha menyemangati
5.      Angkatan 66 (1963-1970) : Masa ini didominasi oleh sajak demonstrasi atau sajak protes yang dibaca untuk mengobarkan semangat para pemuda dalam aksi demonstrasi, seperti pada tahun 1966 ketika sedang terjadi demonstrasi para pelajar dan mahasiswa terhadap pemerintahan orde lama. Pada periode ini berkembang dua aliran besar puisi. Aliran pertama adalah aliran neo-romentisme yang mnegaskan sepi sebagai perlawanan yang bersifat metafisis, atas dunia. Aliran yang kedua adalah aliran intelektualisme aliran yang menekankan pada pengamatan kritis tentang dunia dan pengalaman pribadi.
6.      Puisi kontemporer (1970- sekarang) : Pada periode ini puisi disebut puisi kontemporer puisi yang muncul pada masa kini dalam bentuk dan gaya yang tidak mengikuti kaidah puisi pada umumnya dan memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan puisi lainnya. Dalam puisi kontemporer salah satu yang penting adalah adanya eksplorasi sejumlah kemungkinan baru antara lain penjungkirbalikan kata-kata baru dan penciptaan idiom-idiom baru.

                        Hubungan puisi dengan pendidikan secara umum mungkin mahasiswa menggangap bahwa berpuisi adalah tugas wajib atau karya wajib yang hanya dibuat oleh mahasiswa fakultas sastra atau para seniman. Padahal itu anggapan yang kurang benar karena banyak fakta yang terjadi bahwa seorang sastrawan dan seniman tidak harus mereka yang menempuh pendidikan bahasa secara berjenjang ataupun masuk dalam fakultas sastra disalah satu universitas ternama, misalnya saja Sujiwo Tedjo, Cak Nun, Eka Kurniawan dan lain sebagainya. Mereka merupakan salah satu contoh bahwa menjadi seorang sastrawan ataupun seniman itu tidak harus orang yang mnempuh pendidikan bahasa dan sastra secara berjenjang. Sedangkan soal berpuisi itu juga kembali kepada masing-masing individu, semua orang itu bisa saja membuat puisi tetapi setiap orang juga memiliki hak untuk tidak memprioritaskan dan merawat hasratnya dalam membuat dan berkarya dibidang sastra tulis ini. Tetapi ada beberapa hal yang perlu diingat oleh kita semua, seperti yang diungkapkan oleh pahlawan yang terlupakan bangsa yaitu Datoek Tan Malaka mengucapkan bahwa tujuan pendidikan itu tidak hanya mempertajam kecerdasan tetapi juga memperluas rasa. Hal ini jelas sekali bahwa cerdas saja tidak cukup tanpa diimbangi dengan kepekan rasa yang baik seperti rasa peduli, rasa berbagi dan rasa bersatu. Semua yang berhubungan dengan mengolah rasa inilah akan menciptakan dan terciptanya budaya baru dalam merasakan dan menyampaikan, hal itu dituangkan oleh Pemateri melalui puisi. Seorang pendidik harus memiliki seni dalam mendidik yang tiada batas agar peserta didik semakin berhasrat dalam belajar, berani dalam bertanya dan tidak takut untuk mencoba hal-hal baru. Berpuisi adalah bagian dari mendidik.
            Puisi untuk mengelolah rasa dalam mengekspresikan diri , tidak semua mantra dalam stigma mengandung kejelekan  atau penyihir tetapi mantra juga digunakan untuk mengolah rasa, memahami perasaan apa yang dialami di luapkan kemudian dishare. Lirik puisi bukan hanya dalam bentuk bahasa Indonesia dengan baik saja tetapi bisa menggunakan bahasaa jawa dengan nembang misalnya saja Raden Panji, Nawang Wulan, Joko Tingkir dan lainnya, dalam bait-bait cerita bisa disusun dalam bentuk puisi.  
            Puisi bukan hanya indah kata yang disusun secara indah yang bagus untuk diucapkan melainkan  makna atau isi yang terkandung dalam puisi. Orang yang suka menulis puisi bukan hanya orang yang puitis, banyak pacar,orangnya romantic, orang sastrawan. Kita sebagai seorang pendidik juga bisa membuat puisi meskipun dengan model/ gaya yang berbeda dengan sastrawan mungkin lebih mendalami teori-teori. Tidak menutup kemungkinan kata yang harus ditonjolkan tetapi pesan dalam puisi juga mengandung arti,tujuan yang dimaksud dalam puisi. Orang yang belum memiliki seni sastra yang tinggi kebanyakan dalam membuat puisi dikarenakan kesedihan dan kegalauan yang menyelimutinya, mereka meluapkan rasa tersebut dengan membuat  puisi tetapi jika orang memiliki sastra yang tinggi maka mereka membuat puisi memang benar-benar sebuah.
             Menurut Mas Rian Puisi adalah sebagai media yang imajinatif dalam mengelolah bentuk rasa. Puisi juga tidak hanya sekedar sebuah karya tetapi bisa dijadikan model pembelajaran dalam awal dan akhir pelajaran disuguhkan dengan awalan puisi yang didalamnya masih terdapat isi tentang pendidikan. Agar mahasiswa juga tidak bosan ketika hanya mendengarkan materi saja dari dosen. Terinspirasi untuk nulis puisi oleh Gus Mustofa Bisri beliau seorang Kiai rembang yang sering muncul di metro TV dan Sujiwo Tedjo ini adalah inspirasi dari Mas Rian untuk menulis puisi, dari kiai dan seorang matematika beliau bisa menciptakan puisi, apalagi orang seperti kita pendidikan jangan mau kalah, bukan hanya seorang sastrawan tetapi orang biasa juga bisa membuat puisi dan terinspirasi. Eka Kurniawan  adalah seorang penulis asal Indonesia. Ia menamatkan pendidikan tinggi di fakultas filsafat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Puisinya kebanyakan mengandung  sejarah karena ebanyakan membaca sejarah dan geografi.
Untuk menuliskan puisi pribadi sangat sulit dan juga Mas Rian kurang menambahkan majas dalam puisinya karena yang dipentingkan isi yang terkandung didalam puisi, lebih mengarah pada puisi deskriptif. Untuk memunculkan ide-ide biasanya dilakukan jalan-jalan.
            Sedikit materi dari Mbak Aisyah mulai menyukai puisi ketika berada didalam UKM P Karena tidak semua orang sastra itu bisa berpuisi karena kebanyakan suka bercerita  karena dalam berpuisi adalah bagian dari rasa yang dibentuk minimalis yang memiliki makna yang sangat besar dan luas dari cerpen. Mbak Aisyah lebih memilih puisi karena dari puisi hanya minimalis sedangkan cerpen memang terlalu banyak . Puisi terbagi menjadi 3 yaitu :
1.      Naratif : banyak modelnya seperti, balada, ironi
2.      Deskriptif : ditulis secara rinci
3.      Ekspresif : banyak ditulis oleh orang , seperti perasaan, mengekpresikan
Jika kita bisa menguasai balada maka deskriptif dan ekspresif bisa kita kuasai
Lebih baik menulis puisi menguasai teorinya tetapi jika untuk berkarya itu bebas karena kita disini bukan anak sastra. Lebih sering-sering ikut lomba online agar karya kita bisa dimuat dalam media massa, meski kita tidak dibayar tetapi kita merasa senang jika karya kita dimuat. Tips mengirim puisi online orang bisa itu karena terpaksa dan dipaksa karena kalau tidak seperti itu tidak mungkin kita bisa melakukannya, Lebih peka keadaan apa yang dibutuhkan sekarang, karaker media juga harus diketahui karena setiap media yang lain juga berbeda, jika sudah membuat puisi kita bisa menukar puisi kita kepada orang lain, siapa saja agar di lihat kekurangannya. Untuk memunculkan ide dalam menulis puisi memang sangat susah, apalagi puisi itu dalam tugas pribadi yang harus di kerjakan. Terkadang secara tidak sadar dengan mudah  ide puisi pun muncul dengan sendirinya tetapi terkadang juga susah memunculkan ide dalam membuat puisi. Kita bisa menggunakan cara seperti ini untuk bisa memunculkan ide dengan jalan-jalan, membaca buku, menonton, setiap kita melihat sesuatu kata yang dianggap aneh dan unik bisa kita catat. Kaya akan majas lebih sering membaca dan sering mengirim karya lewat perlombaan dalam bentuk online meskipun banyak ditolak tetapi tetap saja berusaha.
            Sedikit materi dari Mbk Rahma, ketika mendalami cerpen, puisi dan kawan-kawan itu semakin masuk dan dapat dipahami dengan mudah. Kata yang lebih sedikit itu semakin sulit karena apa yang kita sampaikan itu semakin terselubung, kata yang memang kelihatannya bagus dimasukkan dalam bait puisi tetapi dalam kamus KBBI tidak terdeteksi maka tidak akan bisa masuk dalam lomba. Untuk menulis harus ada kemauan atau niatan,disiplin menulis dengan menekankan kuantitas terlebih dahulu baru bisa melihat kualitasnya,  menghargai karya tulisan sendiri. Semua tulisan itu indah jika yang membuatnya juga percaya tulisannya indah.
            Ini adalah puisi dari Mas Rian untuk bulan April yang katanya bulan emansipasi wanita dengan judul “Refleksi Pasi” judul ini pengabungan antara Refleksi dan Emansipasi atau emansipasi yang direfleksi.

REFLEKSI PASI

Di era yang serba cepat
Setiap perempuan harus mampu berfikir dan bersikap
Tidak hanya tunduk dengan nafsu dan hasrat
Tetapi harus mampu menjadi sosok yang teguh dan tegap
Perempuan itu ibarat sisi koin yang berbeda
Kehadirannya mampu membawa asah dan sengsara
Kehadirannya mampu membangun rasa dan merobohkan logika
Kehadirannya mampu menuntun lelaki diantara surga dan neraka
Sudah merdeka justru membuatnya melupa
Tentangbagaimana cara berjuang melawan era
Sejarah perjuangan perempuanakanmeraih hak setara juga tak diharga
Oleh mereka yang sering lupa sejarah bangsanya
Hingga muncul pertanyaan bagaimana bisa perempuan kita melegenda
Perempuan kita amnesia tentang lagu wajib bangsa indonesia
Tapi perempuan kita diluar kepala jika menghafal lagu korea
Perempuan kita amnesia dengan busana bangsa Indonesia
Tapi perempuan kita bngga memakai busana khas Negara unta
Perempuan kita amnesia denga tarian adat bangsa Indonesia
Tapi perempuan kita bisa berdansa di acara pesta
Perempuan kita sudah banyak yang berpendidikan tinggi
Entah itu bagian dari prestasi atau hanya gengsi
Perempuan kita juga banyak yang bekerja diluar negeri
Entah itu sebagai tenaga ahli atau tenaga yang tak layak gaji
Dan perempuan kita juga sudah semakin banyak yang menjadi pejabat negeri
Entah itu bagian emansipasi atau pemuas nafsu pribadi
Spirit emansipasi harus disebar sejak dini
Agar perempuan semakin faham soal ideology dan literasi
Bukan hanya soal memasak dan merawat bayi
Apalagi menjadi budak para lelaki


Puisi adalah sebagai media yang imajinatif dalam mengelolah bentuk rasa. Seorang pendidik harus memiliki seni dalam mendidik yang tiada batas agar peserta didik semakin berhasrat dalam belajar, berani dalam bertanya dan tidak takut untuk mencoba hal-hal baru. Berpuisi adalah bagian dari mendidik. Menulis adalah tingkat peradapan yang tertinggi agar budaya kita tidak tertinggal dengan budaya lain.




  

Barier_aLin











Komentar

Postingan Populer